GESER UNTUK BACA BERITA
banner 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
KESEHATANRADAR BINTAN

Datang ke Sekolah, Ketua PKK Bintan Ingatkan Para Siswi

×

Datang ke Sekolah, Ketua PKK Bintan Ingatkan Para Siswi

Sebarkan artikel ini
Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizha Rahmadhani Roby bersama para siswi SMP Negeri 2 Bintan Timur. (Foto : Ist)

BINTAN — Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizha Rahmadhani Roby, beserta beberapa Kepala OPD terkait, menghadiri kegiatan Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah dengan tujuan meningkatkan kesadaran para siswa untuk mengonsumsi makanan dengan menu gizi seimbang dan melakukan aktivitas fisik. Selain itu, para siswi juga diingatkan untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).

Hafizha menyampaikan bahwa Gerakan Aksi Bergizi adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran remaja usia sekolah dalam menjalani pola hidup sehat. Kegiatan ini tidak hanya menanamkan kebiasaan makan makanan sehat, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik untuk meningkatkan wawasan para siswa agar menjadi generasi emas di masa depan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Pemberian pil penambah darah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswi sehingga terhindar dari berbagai efek yang ditimbulkan oleh anemia. Jadi adik-adik semua juga harus memahami konsep pola makan dan pola hidup yang sehat, khususnya untuk diri sendiri,” jelas Hafizha di SMP Negeri 2 Bintan Timur, Kabupaten Bintan, pada Rabu (8/5/2024).

Program Aksi Bergizi mengenalkan kepada siswa berbagai variasi makanan sehat dengan kandungan gizi serta manfaatnya bagi tubuh, sehingga setiap individu dapat memilih makanan yang baik. Kesehatan remaja menjadi faktor penunjang penting untuk menentukan kualitas generasi mendatang, termasuk dalam pencegahan dan penanganan stunting di masa depan, terutama di Bintan.

Seperti yang diketahui, angka kejadian anemia di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja mencapai 32 persen, artinya 3 sampai 4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan belajar dan prestasi di sekolah, serta produktivitas.

Secara jangka panjang, remaja putri yang menderita anemia saat menikah berisiko menjadi ibu hamil anemia, bahkan dapat menyebabkan kurangnya energi protein. Oleh karena itu, hal ini perlu diantisipasi.

Hafizha berharap kegiatan Gerakan Aksi Bergizi dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) di Sekolah dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran remaja putri akan pentingnya mengonsumsi asupan gizi seimbang. Pembiasaan sejak remaja untuk mengonsumsi makanan kaya akan asam folat dan zat besi, serta suplementasi dengan satu tablet tambah darah setiap pekan, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik. ***

(Za)