JAKARTA — BP Batam memaparkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun anggaran 2025. Paparan ini disampaikan dalam konsinyering yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 6 DPR RI dari Fraksi Partai Golongan Karya, M Sarmuji, di Sari Pacific Hotel, Jakarta, pada Rabu (5/6/2024).
Pada kesempatan tersebut, Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, mewakili Kepala BP Batam menyampaikan capaian kinerja ekonomi makro di KPBPB Batam yang menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pertama, pertumbuhan ekonomi rata-rata Kota Batam dari tahun 2021 hingga 2023 mencapai 6,1 persen, dengan jumlah realisasi investasi secara akumulasi sebesar Rp116,82 triliun.
“Tingginya pertumbuhan rata-rata ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang mencapai 7,04 persen, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional dan Provinsi Kepri,” jelas Purwiyanto.
Selanjutnya, Purwiyanto memaparkan lima capaian sasaran strategis BP Batam, yaitu peningkatan realisasi investasi di KPBPBB, peningkatan infrastruktur pendukung, peningkatan kualitas pelayanan perizinan, optimalisasi pemanfaatan aset Badan Layanan Umum (BLU), dan pengelolaan organisasi yang akuntabel serta efisien.
“Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran strategis BP Batam dari tahun 2020 sampai 2023 adalah 95,70 persen. Angka ini kami upayakan untuk terus meningkat di tahun ini,” ujar Purwiyanto.
Selama lima tahun terakhir, BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi dan timnya telah fokus pada berbagai pembangunan infrastruktur. Ini termasuk pengembangan Pelabuhan Kargo Batu Ampar, revitalisasi Terminal 1 dan pembangunan Terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam, pembangunan jalan dan drainase, pengelolaan air bersih, serta pengembangan pariwisata.
Selain itu, BP Batam juga fokus pada pengembangan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yaitu KEK Batam Aero Technic (BAT) di Kawasan Bandara Hang Nadim dan KEK Nongsa Digital Park (NDP) di Kawasan Nongsa. Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City di Kawasan Pulau Rempang juga menjadi prioritas.
“Sebagai informasi, usulan KEK Khusus Pariwisata Kesehatan Internasional Batam telah diterima dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto, akhir bulan lalu. Ini akan menjadi KEK ketiga yang eksis di Kota Batam dan Provinsi Kepri,” ungkap Purwiyanto.
Perencanaan Jangka Panjang KPBPB Batam selama 20 tahun ke depan hingga tahun 2045 difokuskan pada pengembangan industri dalam tujuh sektor strategis yang memberikan nilai tambah tinggi, yaitu:
- Hub Logistik Internasional
- Industri Kedirgantaraan
- Industri Light dan Valuable
- Industri Digital dan Kreatif
- Perdagangan dan Keuangan Internasional
- Industri Wisata Kesehatan Terintegrasi di Sekupang
- Industri Energi Baru dan Terbarukan (PLTS)
Purwiyanto menambahkan bahwa beberapa masukan dari anggota dan pimpinan Komisi VI DPR RI akan menjadi perhatian BP Batam.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo Koentjoro; Anggota Bidang Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto; Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad; Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam, beserta pejabat tingkat II di lingkungan BP Batam. ***
(Za)