GESER UNTUK BACA BERITA
banner 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
RADAR BATAM

38 Pegawai BP Batam Ikuti Pelatihan Teknis SMKU 2024

×

38 Pegawai BP Batam Ikuti Pelatihan Teknis SMKU 2024

Sebarkan artikel ini
38 pegawai BP Batam mengikuti Pelatihan Teknis Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha (SMKU) 2024. (Foto : Ist)

BATAM — 38 pegawai BP Batam mengikuti Pelatihan Teknis Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha (SMKU) Tahun 2024 di Gedung IT, Batam Center, Kota Batam, Rabu (5/6/2024). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kemenko Bidang Perekonomian dan Badan Standarisasi Nasional bekerjasama dengan BP Batam, berlangsung selama tiga hari, dari Rabu 5 Juni 2024 hingga Jumat 7 Juni 2024.

Selain pegawai BP Batam, pelatihan ini juga mengundang peserta dari pemerintah daerah Kota Batam, Provinsi Kepri, serta pengelola KEK NDP dan KEK Batam Aero Technic.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pelatihan SMKU bertujuan untuk mempelajari manajemen risiko tentang bagaimana memitigasi risiko bencana yang disebabkan oleh alam, kemajuan teknologi, globalisasi, hingga perubahan iklim yang menyebabkan munculnya bencana-bencana baru.

“Dengan berbagai capaian kinerja ekonomi di Batam saat ini, penting untuk dilakukan antisipasi potensi risiko, baik bencana alam maupun teknologi, sehingga pada prosesnya dapat menjaga kepercayaan dan keberlangsungan bisnis dunia usaha,” kata Sesmenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, dalam sambutannya melalui Zoom meeting.

Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto, menyatakan bahwa mitigasi risiko dilakukan untuk menjaga iklim investasi Batam agar tetap kondusif, berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan, sehingga pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi Batam terus meningkat. Mengingat, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam merupakan Kawasan Strategis Ekonomi yang memiliki nilai strategis secara nasional sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Pertumbuhan ekonomi Batam tahun 2023 mencapai 7,04%, melampaui pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 5,20% dan nasional sebesar 5,05%,” ucap Enoh.

“Semoga dengan pelatihan yang baik ini dapat meningkatkan wawasan dan kompetensi dalam meningkatkan resiliensi usaha atau bisnis dalam menghadapi disrupsi dan bencana di kawasan strategis ekonomi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Harmonisasi Kebijakan dan Manajemen Kinerja BP Batam, Endry Abzan, menambahkan bahwa pelatihan ini selain meningkatkan kompetensi SDM dalam manajemen risiko juga merupakan wujud komitmen pihaknya untuk mendukung percepatan penerapan SMKU.

“Dengan meningkatnya kompetensi SDM dalam manajemen risiko, semoga ini menjadi motivasi dalam meningkatkan nilai Manajemen Risiko Indeks (MRI) BP Batam di tahun 2024 menjadi level 3, dari tahun sebelumnya yang baru berada di level 2 (berkembang) atau telah memenuhi MRI atas penilaian BPKP,” tandas Endry. ***

(Za)